Kisah sukses.....? wow........ semua pasti ingin mendengarnya, bahkan juga
pastinya ingin menjalaninya. Seperti yang saya tulis di bawah ini mungkin bisa
memotivasi para calon pustakawan untuk bisa sukses ke depannnya.
Nama :
Ekshanudin
TTL : Jambi, 26-06-1992
Alamat Asal :Jl.
Samosir Desa Bukit Suban Kec. Air Hitam Kab. Sarolangun Jambi
Alamat
Jogja :
Jl. Tutul No.21 Papringan Yogyakarta
Riwayat
Pendidikan : SDN 177 Bukit Suban
SMPN 1 Air Hitam
SMA 3 Merangin
Pengalaman
organisasi : Ketua Umum ALUS 2012-2013
Anggota GPMB 2011
Anggota Kopma 2011-sekarang
Anggota PMI UMY dan UAD
Pernah di Indonesia Mengajar
Pernah di Event Organizer Syaka, Grant, ME
UGM
Motto Hidup : Jangan
pernah berharap hari esok karena esok belum tentu ada, jadi lakukan yang bisa
kamu lakukan
Ketika lulus dari SMA, Mas Ekhsan waktu
memilih Ilmu Perpustakaan sebenarnya kalau di katakan pilihan bukan, tapi kalau
di katakan nyasar nggak juga. Kan dulunya itu, teman bapaknya, dari BPAD di
Kabupaten Sarolangun Jambi. Nah di situ bapaknya bilang Bapak BPAD: kamu kuliah
di mana?
Mas Ekhsan: Saya
mau ke Jogja
Bapak BPAD: trus
mau ngambil jurusan apa?
Mas Ekhsan:
Kalau nggak Teknik Informatika, ya perkantoran, kalau nggak ya kimia
Kemudian Mas Ekhsan mendaftar ke UNY
Jurusan Pendidikan Kimia. Namun tidak keterima, bahkan sampek 4 kali. Trus setelah
itu dia ingat bapaknya pernah bilang” kenapa nggak ngambil Ilmu Perpustakaan,
nanti kalau dah lulus gampang nyari kerjanya, ntar kalu jadi PNS pangkatnya
sama dengan profesi pendidikan seperti guru”. Mas Ekhsan pada ada awalnya tidak
tahu apa Ilmu Pepustakan itu. Akhirnya Mas Ekhsan daftar-daftar seperti di UGM
Ilmu Hukum Fokasi D3, UMY, UPN, Sanata Dharma, UIN, UAD. Namun dia berfikir
bahwa kalau swsta itu asal tes saja. Akhirnya dapat di UIN, pilihannya Teknik
Informatika, Teknik Indiustri, dan Ilmu Hukum. Tapi itu ternyata tidak boleh,
karena ada yang sama dalam satu
fakultas. Namun ketika ingat kata-kata ayahnya tentang ilmu perpustakaan, maka
akhirnya pilihannnya di ganti menjadi Teknik Informatika, Ilmu Hukum, dan Ilmu
Perpustakaan. Di UAD keterima di Jurusan Sistem Informatika dan di UIN keterima
di Ilmu perpustakaan. Akhirnya dia kuliahnya double degree. Namun ketika sudah
beejalan 2 semester, mas ekhsan merasa berat apabila kuliah di dua jurusan. Mas
Ekhsan lebih memilih Imu Perpustakaannya yang di lanjutkan. Semester 1, 2, 3
itu seperti kayak main2 aja. IP jeblos semua. Ketika sudah naik semester 4,
baru menemukan sentuhannnya, menemukan inti dari ilmunya. Kemudian dari hal
itu, dia menekuninya. Mulai dari bergabung dengan ALUS, di ajak mengolah perpustakaan,
ikut acara GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca), dan ternyata dari situ
ilmu perpustakaan itu tujuannya mulia. Suka berhadapan dengan anak kecil, memberi buku krban merapi. Di ALUS ketika
menginjak semester 4 ke 5 di jadikan sebagai ketua.
Banyak teman-teman yang mengeluh, kok kamu jadi kayaak gini. Namun itu
semua butuh proses. Jangan pernah bermimpi perpustakaan itu menjadi besar kalau
kamu tidak mau membesarkannya. Kalau sekarang kita lihat banyak pegawai yang
bermasalah di perpustakaan, itu bukab 100% kesalahan dari yang menempatkan,
namun pustakawan sendi belum bisa menempatkan posisinya dengan baik. Memang secara
fisik, perpustakan belum kuat, namun butuh proses. Guru saja dulu mulai
merangkak kemudian berjalan, dan berlari. Mas Ekshsan tertarik dengan
teknologinya, seperti ikut pengembang perpustakaan madrsah dari DEPAG. Dari situ
dapat di simpulkan bahwa ilmu perpustakaan bukanlah jurusan yang kere, mlarat. Inti
dari dunia itu adalah teknologi. Apabila
Perpustakaan dan Pustakawan menguasai informasi maka akan mejnadi sesuatu yang
membanngakan. Jangan pernah berpikir bahwa setelah lulus saya itu mau jadi PNS,
namun nggak semudah itu umtuk meraihnya. Tugas pustakawan itu sebenarnya
banyak, tidak melulu berhubungan dengan buku. Dan jangan terpaku dengan tugas
pustakawan yang melayani dengan “free “.
Coba bila para pustakawan membuat data base yang menyediakan seluruh
informasi-informasi yang melayani seru PT di seluruh Indonesia. Melanggannya pun
harus membayar. Berapa keuntungan yang bisa di dapat, pasti banyak sekali. Kalau
kita sukses, maka kita juga yang akan menikmatinya. Intinya bahwa pustakawan
itu harus punya pandangan yang luas. Kata Tantowi Yahya “ Orang besar adalah
orang yang banyak membaca” . orang yang sukses berawal dari membaca. Sama halnya
juga dengan orang yang bodoh,. Orang bodoh malas untuk membaca. Dengan tidak
membaca maka akan mempersempit dunianya. Jadi itu tergantung diri
masing-masing.
Terserah mau sukses, kaya atau bodoh, miskin. Tidak masalah kita di cibir
oleh orang lain yang jurusannnya lebih keren, seperti kedokteran. Jangan minder
ketika di katakan pustakwan itu cuman jaga buku. Pokonya tunjukkan bahwa
pustakawan itu bisa. Semua profesi itu berguna, dan sulit. Dan semua profesi
itu ada manfaatnya. Dan tidak semua lulusan ilmu perpustakaan harus menjadi pustakawan,
tapi ruhnya dari ilmu perpustakaan itu dapat.
Saya ucapkan terimakasih kepada Mas Ekhsan yang sudah berbagi
curhatannya, apabila ada kesalahan dalam penulisannnyasaya minya maaf yang
sebesar-besarnya.
“PUSTAKAWAN
BISA”
“
JADILAH PUSTAKWAN YANG MULTI TALENTA, AGAR AGAR SEMUA MATA MELIHATMU DENGAN
BANGGA DAN KAGUM BAHWA KAMU ADALAH PUSTAKAWAN”
0 komentar:
Posting Komentar