Minggu, 21 April 2013 | By: Unknown

Motivasi yang Elegan



Kisah sukses.....? wow........ semua pasti ingin mendengarnya, bahkan juga pastinya ingin menjalaninya. Seperti yang saya tulis di bawah ini mungkin bisa memotivasi para calon pustakawan untuk bisa sukses ke depannnya.




            Nama                           : Ekshanudin
            TTL                             : Jambi, 26-06-1992
Alamat Asal                  :Jl. Samosir Desa Bukit Suban Kec. Air Hitam Kab. Sarolangun Jambi
            Alamat Jogja               : Jl. Tutul No.21 Papringan Yogyakarta
            Riwayat Pendidikan   : SDN 177 Bukit Suban
                                                  SMPN 1 Air Hitam
                                                  SMA 3 Merangin
            Pengalaman organisasi : Ketua Umum ALUS 2012-2013
                                                     Anggota GPMB 2011
                                                     Anggota Kopma 2011-sekarang
                                                     Anggota PMI UMY dan UAD
                                                    Pernah di Indonesia Mengajar
                                                    Pernah di Event Organizer Syaka, Grant, ME UGM
Motto Hidup                 : Jangan pernah berharap hari esok karena esok belum tentu ada, jadi lakukan yang bisa kamu lakukan

            Ketika lulus dari SMA, Mas Ekhsan waktu memilih Ilmu Perpustakaan sebenarnya kalau di katakan pilihan bukan, tapi kalau di katakan nyasar nggak juga. Kan dulunya itu, teman bapaknya, dari BPAD di Kabupaten Sarolangun Jambi. Nah di situ bapaknya bilang Bapak BPAD: kamu kuliah di mana?
Mas Ekhsan: Saya mau ke Jogja
Bapak BPAD: trus mau ngambil jurusan apa?
Mas Ekhsan: Kalau nggak Teknik Informatika, ya perkantoran, kalau nggak ya kimia
            Kemudian Mas Ekhsan mendaftar ke UNY Jurusan Pendidikan Kimia. Namun tidak keterima, bahkan sampek 4 kali. Trus setelah itu dia ingat bapaknya pernah bilang” kenapa nggak ngambil Ilmu Perpustakaan, nanti kalau dah lulus gampang nyari kerjanya, ntar kalu jadi PNS pangkatnya sama dengan profesi pendidikan seperti guru”. Mas Ekhsan pada ada awalnya tidak tahu apa Ilmu Pepustakan itu. Akhirnya Mas Ekhsan daftar-daftar seperti di UGM Ilmu Hukum Fokasi D3, UMY, UPN, Sanata Dharma, UIN, UAD. Namun dia berfikir bahwa kalau swsta itu asal tes saja. Akhirnya dapat di UIN, pilihannya Teknik Informatika, Teknik Indiustri, dan Ilmu Hukum. Tapi itu ternyata tidak boleh, karena ada yang sama dalam  satu fakultas. Namun ketika ingat kata-kata ayahnya tentang ilmu perpustakaan, maka akhirnya pilihannnya di ganti menjadi Teknik Informatika, Ilmu Hukum, dan Ilmu Perpustakaan. Di UAD keterima di Jurusan Sistem Informatika dan di UIN keterima di Ilmu perpustakaan. Akhirnya dia kuliahnya double degree. Namun ketika sudah beejalan 2 semester, mas ekhsan merasa berat apabila kuliah di dua jurusan. Mas Ekhsan lebih memilih Imu Perpustakaannya yang di lanjutkan. Semester 1, 2, 3 itu seperti kayak main2 aja. IP jeblos semua. Ketika sudah naik semester 4, baru menemukan sentuhannnya, menemukan inti dari ilmunya. Kemudian dari hal itu, dia menekuninya. Mulai dari bergabung dengan ALUS, di ajak mengolah perpustakaan, ikut acara GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca), dan ternyata dari situ ilmu perpustakaan itu tujuannya mulia. Suka berhadapan dengan anak kecil,  memberi buku krban merapi. Di ALUS ketika menginjak semester 4 ke 5 di jadikan sebagai ketua.
Banyak teman-teman yang mengeluh, kok kamu jadi kayaak gini. Namun itu semua butuh proses. Jangan pernah bermimpi perpustakaan itu menjadi besar kalau kamu tidak mau membesarkannya. Kalau sekarang kita lihat banyak pegawai yang bermasalah di perpustakaan, itu bukab 100% kesalahan dari yang menempatkan, namun pustakawan sendi belum bisa menempatkan posisinya dengan baik. Memang secara fisik, perpustakan belum kuat, namun butuh proses. Guru saja dulu mulai merangkak kemudian berjalan, dan berlari. Mas Ekshsan tertarik dengan teknologinya, seperti ikut pengembang perpustakaan madrsah dari DEPAG. Dari situ dapat di simpulkan bahwa ilmu perpustakaan bukanlah jurusan yang kere, mlarat. Inti dari dunia itu adalah teknologi.  Apabila Perpustakaan dan Pustakawan menguasai informasi maka akan mejnadi sesuatu yang membanngakan. Jangan pernah berpikir bahwa setelah lulus saya itu mau jadi PNS, namun nggak semudah itu umtuk meraihnya. Tugas pustakawan itu sebenarnya banyak, tidak melulu berhubungan dengan buku. Dan jangan terpaku dengan tugas pustakawan yang melayani dengan “free “.  Coba bila para pustakawan membuat data base yang menyediakan seluruh informasi-informasi yang melayani seru PT di seluruh Indonesia. Melanggannya pun harus membayar. Berapa keuntungan yang bisa di dapat, pasti banyak sekali. Kalau kita sukses, maka kita juga yang akan menikmatinya. Intinya bahwa pustakawan itu harus punya pandangan yang luas. Kata Tantowi Yahya “ Orang besar adalah orang yang banyak membaca” . orang yang sukses berawal dari membaca. Sama halnya juga dengan orang yang bodoh,. Orang bodoh malas untuk membaca. Dengan tidak membaca maka akan mempersempit dunianya. Jadi itu tergantung diri masing-masing.
Terserah mau sukses, kaya atau bodoh, miskin. Tidak masalah kita di cibir oleh orang lain yang jurusannnya lebih keren, seperti kedokteran. Jangan minder ketika di katakan pustakwan itu cuman jaga buku. Pokonya tunjukkan bahwa pustakawan itu bisa. Semua profesi itu berguna, dan sulit. Dan semua profesi itu ada manfaatnya. Dan tidak semua lulusan ilmu perpustakaan harus menjadi pustakawan, tapi ruhnya dari ilmu perpustakaan itu dapat.
Saya ucapkan terimakasih kepada Mas Ekhsan yang sudah berbagi curhatannya, apabila ada kesalahan dalam penulisannnyasaya minya maaf yang sebesar-besarnya.
“PUSTAKAWAN BISA”

“ JADILAH PUSTAKWAN YANG MULTI TALENTA, AGAR AGAR SEMUA MATA MELIHATMU DENGAN BANGGA DAN KAGUM BAHWA KAMU ADALAH PUSTAKAWAN”


0 komentar:

Posting Komentar