Minggu, 24 Februari 2013 | By: Unknown

Corat Coret Keprofesian Pustakawan


Sebagian besar, anggapan masyarakat tentang perpustakaan adalah sebuah bangunan atau ruang, yang di dalamnya dengan tumpukan buku-buku yang ditata di rak yang penuh sesak, ruangannya yang sempit dan panas, pustakawannya yang jutek, cuek, tidak mau tahu, kemudian fasilitas yang itu-itu saja. Anggapan ini memang harus dimaklumi, karena memang sebagian besar masyarakat tersebut belum mengetahui betul sisi lain dari perpustakaan. Dengan kata lain masyarakat tersebut belum mengetahui secara benar tentang perpustakaan. Hal ini tentunya bukti bahwasanya perpustakaan di mata masyarakat masih sangatlah rendah kualitasnya, bahkan pustakwannya hanyalah tidak lebih dari seorang penjaga buku belaka. Itu menurut mereka.
            Oleh karena itu, kali ini saya ingin menyampaikan sedikit coretan saya, dan semoga dapat memberikan sedikit pengetahuan tentang arti perpustakaan bagi saya sendiri dan juga masyarakat umum.
            Banyak masyarakat mengganggap perpustakaan seperti permasalahan di atas karena masyarakat belum mengetahui apa yang dilakukan sebenarnya seorang pustakawan di perpustakaan. Padahal apabila di lihat secara seksama, pekerjaan seorang pustakawan itu sangatlah rumit,. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu keterampilan dalam mengolah perpustakaa, khususnya ilmu perpustakaan. Maka, tidak boleh sembarang orang yang boleh mengolah perpustakaan, haruslah seseorang yang memang ahli dalm bidang ilmu ini. Penyediaan buku-buku dalam perpustakaan juga bukan buku yang sembarangan, karena harus menyesuaikan dulu dengan calon pengguna perpustakaa , yaitu masyarakat itu sendiri. Dan apabila dilihat dari cara pengelolaan buku itu sendiri, judul buku yang sudah di tetapkan sebagai bahan pustaka harus melalui tahap berikutnya yakni, penetapan subjek.
            Pada penetapan subjek ini sebenarnya gampang-gampang sulit. Ini dikarenakan harus memiliki kejelian yang serius. Pola dan bentuk kata harus dipahami dengan baik, agar makna dan maksudnya dapat di ketahui dengan jelas. Yang selanjutnya adalah pengklasifikasian dan pengkatalogan. Untuk proses pengklasifikasian ini, harus menggunakan buku panduan resmi yakni DDC, UDC, atau LCC. Tapi pada umumnya, di Indonesia buku yang gunakan adalah Dewey Decimal Classification (DDC). Pada proses inilah yang sebenarnya proses yang sangat penting karena akan menentukan di mana buku itu di tempatkan di rak. Judul buku satu persatu harus di sesuaikan dengan tabel ini. Belum lagi di tambah dengan tabel wilayah, sejarah, ras/etink, bentuk bahasa, dan bentuk sastra. Proses inilah yang menggunakan waktu dan tenaga yang cukup banyak, dengan tujuan memberi nomor kelas pada setiap judul buku tersebut. Untuk pengkatalogan, sebenarnya juga hampir sama dengan pengklasifikasian, namun untuk proses ini, buku yang memang sudah menjadi koleksilah yang di katalogkan. Dalam artian, buku tersebut sudah siap untuk ditata di rak. Untuk mendukung proses ini, maka di butuhkan sarana dan prasarana yang bisa di gunakan untuk penyimpanan katalog itu sendiri. Bagi perpustakaan yang sudah menggunakan IT, maka katalog tersebut akan disimpan di data base komputer, yakni dengan dukungan sofware aplikasi SENAYAN, Slims dan lain-lain. Namun, bagi perpustakaan yang masih manual, maka bisa menggunakan katalog dalam bentuk katalog kartu, buku, dan lain-lain.
            Proses selanjutnya byakni penataan buku di rak. Buku yang sudah di beri nomor kelas di tata menurut kelasnya masing-masing. Buku ti dak boleh di campur, misalakan kelas sosial di tempatkan di kelas bahasa. Ini tidak boleh, karena akan membingungkan pengunjung perpustakaan nantinya.
Oleh karena itu, anggapan pustakawan hanya sebagai penjaga buku itu, adalah salah besar. Karena di balik itu, proses pengelolaan perpustakaan, pustakawan memiliki kredibilitas sendiri di banding dengan ilmu-ilmu lain. Jadi, jangan samakan pustakawan yang memang benar-benar pustakawa dengan pustakawan instan. Artinya pustakawan yang memang mengenyam ilmu perpustakaan, bisa D3 atau S1.

0 komentar:

Posting Komentar